Paling Pendek Umurnya Paling Besar Pahalanya – Syaikh Abdus Salam Asy-Syuwai’ir #NasehatUlama
Masalah ketiga adalah tentang pahala atas perbuatan yang bukan ibadah. Sungguh, di antara rahmat Allah ʿAzza wa Jalla atas umat ini, adalah Allah memberi pahala atas rutinitas mereka, walaupun mereka tidak meniatkan rutinitas itu untuk ketaatan. “Apakah jika seseorang dari kami menggauli istrinya mendapat pahala?”
Beliau bersabda, “Ya, apa pendapatmu jika dia melampiaskannya pada yang haram?” (HR. Muslim)
Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam tidak mengatakan kepadanya, “Jika dia berniat.” Beliau tidak menjadikan “niat” sebagai syarat. Oleh karena itu, orang mukmin dari kalangan umat Muhammad ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling pendek umurnya, namun paling besar pahalanya, dan paling banyak yang memasuki surga, karena jumlah mereka adalah 2/3 dari penduduk surga, karena Allah ʿAzza wa Jalla memberi pahala atas sebagian besar rutinitas mereka yang diubah menjadi nilai ibadah.
Sebab kedua, bahwa Allah ʿAzza wa Jalla memberi mereka musim-musim ketaatan di mana pahala akan dilipatgandakan, yang tidak diketahui umat-umat sebelum kita. Hari Jumat diharamkan kepada Yahudi dan Nasrani, namun diberikan kepada kita. Lailatul Qadar, tidak ada seorang pun dari umat sebelum kita yang mengetahuinya, namun kita mengetahuinya, begitu juga malam-malam dan hari-hari mulia lainnya, seperti Ramadan, Haji, dll. Intinya, rutinitas bisa berubah bernilai ibadah, dengan syarat bahwa rutinitas itu adalah perkara yang dibenarkan, yakni di atas jalan kebenaran, tidak melakukannya atau meniatkannya untuk perkara yang haram.
================================================================================
وَالْأَمْرُ الثَّالِثُ وَهُوَ قَضِيَّةُ الْأَجْرِ عَلَى الْعَادَاتِ
فَإِنَّ مِنْ رَحْمَةِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ بِهَذِهِ الْأُمَّةِ
أَنَّهُ يَأْجُرُهُمْ عَلَى الْعَادَاتِ
وَإِنْ لَمْ يَنْوُوا بِفِعْلِ الْعَادَةِ الطَّاعَةَ
أَيَأْتِي أَحَدُنَا أَهْلَهُ وَلَهُ أَجْرٌ؟
قَالَ: نَعَمْ أَرَأَيْتَ إِنْ وَضَعَهَا فِيْ حَرَامٍ؟
لَمْ يَقُلْ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ: إِنْ نَوَى
فَلَمْ يَجْعَلِ الشَّرْطَ النِّيَّةَ
وَلِذَلِكَ فَإِنَّ الْمُؤْمِنِيْنَ مِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
هُمْ أَقَلُّ النَّاسِ أَعَمَارًا
وَأَعْظَمُهُمْ أُجُوْرًا وَأَكْثَرُهُمْ دُخُولَ الْجَنَّةِ
فَإِنَّهُمْ ثُلُثَيْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
بِسَبَبِ أَنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يُثِيبُهُمْ
عَلَى كَثِيرٍ مِنْ عَادَاتٍ فَيَقْلِبُهَا إِلَى الْعِبَادَاتِ
وَالْأَمْرُ الثَّانِي أَنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ جَعَلَ لَهُمْ
مَوَاسِمَ مِنَ الطَّاعَةِ تُضَاعَفُ فِيهَا الْأُجُورُ
أُضِلَّ عَنْهَا مَنْ كَانَ قَبْلَنَا
يَوْمُ الْجُمُعَةِ حُرِّمَهَا الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى
وَرُزِقْنَا إِيَّاهُ
لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَمْ يَعْلَمْهَا أَحَدٌ مِنَ الْأُمَمِ قَبْلَنَا
وَعَرَفْنَاهَا
وَهَكَذَا مِنَ اللَّيَالِي وَالْأَيَّامِ وَالْمَوَاسِمِ الْفَاضِلَةِ
كَرَمَضَانَ وَالْحَجِّ وَغَيْرِهَا
فَالْمَقْصُودُ أَنَّ الْعَادَاتِ تَنْقَلِبُ إِلَى الْعِبَادَاتِ
بِشَرْطٍ أَنْ تَكُونَ الْعَادَاتُ عَلَى سَوِيٍّ
أَيْ عَلَى طَرِيقٍ سَوِيٍّ
لَمْ يُعْمَلْ بِهِ حَرَامٌ وَلَمْ يُقْصَدْ بِهِ حَرَامٌ نَعَمْ